Sunday, October 30, 2011

kena demam

suatu hari saya menjadi penasehat temen saya yang mau beli hape. dia yah mendoktrin saya mengenai tipe A. karena melihat global's market sekarang yang banyak mengungkapkan bahwa barang tersebut sudah hampir bangkrut dan di Indonesia we've got the dumpweed ones. tapi saya tahu, teman saya pasti akan terus mempertahankan merk tersebut. ya, inilah tren atau ilmiahnya adalah popular culture yang sifatnya hanya sementara tapi efeknya sangat hebat. sudah saya mengingatkan teman saya itu tentang ini itu dan ini dan itu, tapi saya tahu hasilnya pasti akan tetap sama, she's gonna buy that phone !:)

itulah ilustrasi kasus yang saya berikan kepada temen-temen. bagaimana orang yang sekarang sangat ingin dibilang "uptodate, cool, dan lainnya '' tanpa memikirkan world review about that issues. menjadi keren di Indonesia bukanlah ssuatu yang membanggakan jika kita hanya mempunyai barang yang bermerk atau barang terbaru. karena Indonesia adalah negara penganut popular culture yang sangat kuat. bayangin aja sekarang gimana perkembangan kripik pedes itu udah mencapai daerah sub-urban. dan sekarang kripik itu udah jadi sesuatu "yang biasa banget". itu cuma beberpa contoh budaya kolektivism dan popular culture, jadi carilah yang mengglobal jangan terlalu indigenous.

jadilah diri sendiri, berpikirlah sebelum bertindak :D

Post a Comment