Sunday, August 16, 2020

SELF-FREEDOM : TO LIVE HERE N NOW

 

 

 

song played while writing : Malam ini Indah by Iwa K.

 

Hi Guys, tommorow will be Indonesia 75th Birthday! wauuu congratulation dear country. 75th years mean 75 independency from other country.

as our country already have their independency, then what about ourselves?
Do We? hehehe

[change into indonesian] 

Beberapa dari kita mungkin masih sangat tergantung kepada/ dengan orang lain, sehingga kadang kita lupa bahwa kita menggadaikan sesuatu yang kita miliki untuk kebahagiaan orang lain (bapak-bapak terutama yaa) hehe. 

Akhir-akhir ini ada banyak istilah tentang freedom, mulai dari self sampai dengan economically freedom (millenial things ya). freedom/ kebebasan ini jika kita perhatikan adalah the most precious/ high-value/price untuk diri kita, ketika kita sudah tidak terbelenggu oleh apapun yang menarik kita. to live here and now, to cheerish every moment. tidak banyak orang yang bisa mencapai kata itu, karena mungkin di sosial kita hal-hal seperti itu dibilang 'weirdo' dan jadi omongan, like ' kok dirimu hidup ngga ada beban sih, ngga takut dimarahin bos apa? and blablablaaaa.." back then kita harusnya menanyakan kembali ke diri sendiri sih, kapan kamu akan bisa freely talk, think, without depend or being depend by person.

Tidak mudah sih, but siapa sih yang tidak mau hidup seperti itu ? Right now, yang bisa kita lakukan adalaaahhh mulai membagi porsi untuk mebuat 'self-freedom' moment kita, menyingkirkan energi-energi negatif, orang-orang toxic yang sering mempengaruhi kehidupan kitaa, dll"

Visualisasikan bagaimana rasanya to live happily. to always 100% pada saat melakukan kegiatan, pada saat berkumpul bersama keluarga, bekerja, mengerjakan hobi, sangat amazing!

 As human kita tidak akan selesai belajar, improvisasi, to make a better life. yuk kita tuliskan self-freedom pada salah satu misi / tujuan hidup. 

live your life,

 

Monday, July 27, 2020

pandemic season greeting (s)

played song while writing : chasing pavements - adele

Hi There, howdy?

Been so long ya tidak menulis disini, many ups and down (s)? terjadi di kehidupan kita, well in this pandemic era, ada banyak hal yang secara tidak sengaja namun berdampak besar mengubah hidup kita, baik itu pandangan, kebiasaan, perasaan mungkin ?, dsb.
But back then, this situation is kind of learning events for ourselves ya, and we got it for free, hehehe.
So we have to be smarter than ever, while living our life.

Selayaknya manusia, beberapa akan melihat dan dilihat dalam dua sisi, negative and positive. yang bisa melihat/ dilihat itu sebagai hal yang positif ya Alhamdulilah, kalo negatif yaa better diperbaiki dan dijauhi saja, just focus on yourself before you spread the energy.
Ada satu statement dari Mba Diwien yang 'hit my self so strong' intinya adalah menyatakan bahwa kenapa diri kita terus-terusan fokus dengan yang diluaran sana, fokus memperhatikan fokus untuk memperbaiki, dsb sampai akhirnya we just forgot ourselves, bahwa disini ada yang perlu direparasi, disiram dan dipupuk juga lhoo, untuk menjadi sesuatu yang ultimate.
Me, as a person yang sensitivitas terhadap publiknya cukup tinggi, langsung tertohok. hahahaha.
Somehow i just made myself as a servant for someone else, yang akhirnya ngga bisa mutusin hal-hal yang berkenaan dengan diri sendiri (sampe keputusan resign aja bingung) HAHAHAHAHAHAHAHA.

Morning mantra pun sekarang berganti, untuk lebih fokus terhadap diri sendiri, and if there's somebody who need your attention (tp orang yang nggak penting-penting banget) give only few percent of your concentration. Dan kalau ada yang masih mengganggu hidupmu, sebul aja sebullll.


Jaman saiki gaes, sik penting awakmu sehat fisik dan mental sik, sakdurunge ngurusi uripe wong liyo, wkwkwk.

Tetap semangat ya.

Thursday, June 18, 2020

Speaking words of Wisdom : Let It Be

When I find myself in times of trouble
Mother Mary comes to me
Speaking words of wisdom, let it be
And in my hour of darkness
She is standing right in front of me
Speaking words of wisdom, let it be

Sepenggal lirik dari lagu The Beatles ini sebenernya sangat meaningfull, kita diingatkan untuk berserah diri and Let God do the Magic after all.
Even kita sudah berusaha semaksimal mungkin, atau mungkin kita sedang berada di dalam ketakutan yang luar biasa, all we have to do is just say the magic word 'let It Be'  waktunya untuk berserah.

Yang jelas sebelum berserah harus berusaha sak poll e gaesssss. hehehe.

xoxo,
Ninda

Tuesday, June 16, 2020

sebuah cerita tentang tanaman #1 : Daun Gugur

Pada pagi hari kita sering menemukan daun-daun berguguran di dekat tanamannya, bisa jadi itu bunganya, bisa jadi daun, atau batangnya.
Mereka-mereka yang berjatuhan adalah mereka yang sudah tua, dan konon katanya yang sudah berjatuhan itu dibiarkan saja di tanah untuk menambah unsur hara di tanah.

Sama seperti kehidupan, mereka yang tua pun 'have to remain' di suatu tempat / organisasi. Ilmu-ilmu dan pengalaman yang mereka punya harus dibiarkan untuk tetap ada, untuk menambah kesuksesan atau kemajuan.
Ilmu dan pengalaman yang belum dipunya oleh yang muda semakin lengkap dengan kehadiran yang lebih senior. Namun, tetap saja perlu bagi senior untuk merunduk dan stay humble, supaya kelak mereka yang muda menjadi sesuatu yang lebih mumpuni secara ilmu, pengalaman dan emosi.

Hehehe.
Sekian.

Monday, June 8, 2020

mirror mirror help my self

I believe my self deserve more than this,
i was broke by people, who talk what they dont have talking about.
i was broke by a concept, that always put me on degradation zone.
i was broke by a fake circle, where a long sword hidden and try to kill me.
i was broke by environment, which their toxic can't be intoxicated from me.


i was upset with this kind of feeling that can't easily Destroy.
i was upset with this sort of mind that can ruin flawlessly.

i may not be a person who i don't want to be.
i cant please everyone,
this is myself. eventhough some might hate me, or try to make me down.
i just want to say, this is me.

who deserve a happiness,health and wealth.

Poor you, toxic people.

Saturday, May 30, 2020

Going Up and Down

Hello reader (s)!

am i back to write? definetely yes.
i'm back during this pandemic, just want to drop out these feelings, feelings that are mixed between happy, sad, angry, bingung, and so on.

in this pandemic, i found so many ways to be mature. both mental and physical.
to be more passion in having such a 'hard-life-event', to live in my dream's life.
i'm above happy to do my hobby during this pandemic, learn more language,  cooking, baking, gardening, designing,  and more singing, as always.
HAHAHAAH

During this time also, i just committed to my self to erase the toxic and embrace something in more positive ways.
by restrict some Instagram account, hide their story, and unfollow ( Thanks SocMed btw). also, i try to tie the broken ribbon with my old friend. and it's very happy.


to forgive myself  and others, this is the lesson that i always learn. Not to communicate with 'not worthy' peeps also my daily activity. wehehehe.

I hope i could write more and read more in this last semester. i really hope.


So how about you readers?
Thank you.



Thursday, February 20, 2020

How big your glass?

Beberapa pagi lalu ketika di kendaraan menuju ke kantor, bersama suami saya sempatkan diskusi. 
Ada kejadian di sekitar yang kami ceritakan, dan pada akhirnya muncul kesimpulan, ketika kita bicara seperti itu terlihat ' seberapa besar sih gelas kita?'

Ketika di kantor, ada karyawan yang sudah membatasi dirinya sendiri untuk menerima tugas tambahan dari atasan. 
Ketika di sekolah, ada murid yang hanya mau sekolah saja tidak mau mengikuti ekstrakulikuler.
di pribadi kita sendiri pun, ada orang yang tidak mau terlibat hal-hal yang extra odrdinary itu.

Alasan tentunya ada berbagai macam, dari yang malas, menurut mereka wasting time, dll.
Somehow, saya berpikir mana yang benar? just go straight or take the extra miles?

 Saya dan suami sih sepakat doing something that isn't ordinary things, very acceptable and fun. Di satu sisi kita dapat ilmu baru ( though beban pun pasti akan lebih besar), but then  we can scale up our glass. So that, orang -orang yang melihat kita bisa men- tera seberapa kapasitas kita.
What if, kita sudah membatasi ukuran gelas kita dan ngga melakukan scale up itu?
People will judge us, okay that's your size.  i won't bother you anymore.


That's all. 
-Nin

 

Tuesday, February 11, 2020

What a Wonderful World by Sam Cookie


 
 
 
Don't know much about history
Don't know much biology
Don't know much about a science book
Don't know much about the French I took
But I do know that I love you
And I know that if you love me, too
What a wonderful world this would be
Don't know much about geography
Don't know much trigonometry
Don't know much about algebra
Don't know what a slide rule is for
But I do know one and one is two
And if this one could be with you
What a wonderful world this would be
Now, I don't claim to be an A student
But I'm trying to be
For maybe by being an A student, baby
I can win your love for me
Don't know much about history
Don't know much biology
Don't know much about a science book
Don't know much about the French I took
But I do know that I love you
And I know that if you love me, too
What a wonderful world this would be
La ta ta ta ta ta ta (history)
Hmm-mm-mm (biology)
La ta ta ta ta ta ta (science book)
Hmm-mm-mm (French I took)
Yeah, but I do know that I love you
And I know that if you love me, too
 
What a wonderful world this would be

Source: LyricFind
Songwriters: Herb Alpert / Lou Adler / Sam Cooke
 
 
PS. Lagu ini bagus buat self discovery lho, btw. Buat ngerayu juga bisa.
Stay positive thinking dan have a good self -acceptance ya.
 

 

Monday, February 10, 2020

Perihal memberikan restu



Hi, good morning!

Pagi ini sepertinya saya akan membahas tentang 'restu' , cailah restu. 
Akhir-akhir ini saya sedang mengalami beberapa hal kejadian tentang merestui atau mencari restu, baik itu dari Tuhan, Orang Tua, bahkan lingkungan sekitar ( gila juga kan ya lingkungan aja gw  minta restu, blame on me then wk).

I've been searching for the meaning, and satu arti yang sudah saya temukan sampai dengan detik ini baru ' restu itu adalah tentang ikhlas'. Ikhlas menerima , ikhlas memberi , dan ikhlas kalau-kalau hal buruk yang sudah pernah kita prediksikan terjadi. 
Bukan perkara mudah untuk memberi atau meminta restu, karena yaa begitulah menerima keadaan yang super berbeda tapi memiliki huge impact ke kita itu rasanya, antara iya atau nggak.
I try to be positive in every single way, and if there's nothing happen, i choose to remain in silent. wkwkw. just let it be whatever it will be, que sera - sera


 Masalahnya klasik tapi berat buat cari penyelesaiannya.
Dan for me, yg amygdala nya sangat dominan di otak ini, memberikan restu dan menerima ikhlas itu pasti akan membutuhkan waktu yang sangat lama, apalagi kalo orangnya itu 'clingy' buatku, duh pasti makin lama.
If i have to diagnose my self, then i'll be on a 'sick person' list maybe. But, as psychology student i would call it as a normal process HAHAHA * evilsmirk.

Well, i hope that you got the point from my writings ya, tentang syampah perasaan lagi.
wk.


See ya!
 
 
 

Thursday, January 30, 2020

Past Day - Review.

Good Morning, Selamat Pagi..

Helloback to my blog (its a greeeting for my self btw hehe). 
Congratulation and welcome to year 2020! such a nice numbers ya. So many positive willing are shouted in the begining of the year. 
2020 opened with several disaster, or may i call with ' earth alarm' due to some changes that made by ourself. 
i do decluter my clothes, and any kind of things that can help them, just to survie for a while. 
Flood known as 'repetitiive event' at Jakarta, but this year it become worse. 
Self-assesment is needed, to measure how many action do we already involve on this event.

At the end of the month, i went to Bali with my office-mate. 
About the story, i will tell you on the next post. 

My wish that all of you will get good prosperity, your dreams are coming true, and healthy.
Aamin.

I do also hope that writing will be my daily habit.
*fingercrossed, Amin*