Thursday, February 20, 2020

How big your glass?

Beberapa pagi lalu ketika di kendaraan menuju ke kantor, bersama suami saya sempatkan diskusi. 
Ada kejadian di sekitar yang kami ceritakan, dan pada akhirnya muncul kesimpulan, ketika kita bicara seperti itu terlihat ' seberapa besar sih gelas kita?'

Ketika di kantor, ada karyawan yang sudah membatasi dirinya sendiri untuk menerima tugas tambahan dari atasan. 
Ketika di sekolah, ada murid yang hanya mau sekolah saja tidak mau mengikuti ekstrakulikuler.
di pribadi kita sendiri pun, ada orang yang tidak mau terlibat hal-hal yang extra odrdinary itu.

Alasan tentunya ada berbagai macam, dari yang malas, menurut mereka wasting time, dll.
Somehow, saya berpikir mana yang benar? just go straight or take the extra miles?

 Saya dan suami sih sepakat doing something that isn't ordinary things, very acceptable and fun. Di satu sisi kita dapat ilmu baru ( though beban pun pasti akan lebih besar), but then  we can scale up our glass. So that, orang -orang yang melihat kita bisa men- tera seberapa kapasitas kita.
What if, kita sudah membatasi ukuran gelas kita dan ngga melakukan scale up itu?
People will judge us, okay that's your size.  i won't bother you anymore.


That's all. 
-Nin

 

Post a Comment